Dokter : Mohon maaf sekali buk, ini berat untuk saya mengatakan. Tapi saya harus mengatakannya

Mama Dara : Ia dok, katakana saja apa yang terjadi dok. Saya siap menerimanya

Dokter : Putri ibu….

Mama Dara : Ia kenapa dengan putri saya dok? Kenapa??

Dokter : Putri ibu terkena tumor otak

Mama Dara : (Terkejut dan menangis) Apa dok… tumor otak?? Dokter pasti salah, pasti salah..

Dokter : Ibu yang sabar ya, ini benar bu.. kami sudah memeriksa putri ibu dengan benar. Bahwa putri ibu terkena tumor otak stadium 4, sebenarnya ini sudah lama bu, tapi putri ibu tidak menyadarinya. Dan ini sudah berakibat fatal baginya

Mama Dara : Ya Tuhan… kenapa jadi seperti ini…lalu bagaimana dok? Apakah putri saya sudah tidak bisa di sembuhkan??

Dokter : Mohon maaf sekali bu, kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi ini sulit untuk di sembuhkan bu. Maafkan kami, kami sudah tidak bisa menyelamatkan putri ibu. Umurnya tidak akan bertahan lama bu, tinggal menghitung minggu saja

Mama Dara : (Sangat terkejut dan menangis) Kenapa bisa seperti ini dok, kenapa putri saya tidak biasa di sembuhakan……

Dokter : Maafkan kami bu, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tuhan telah berkehendak lain. Ibu yang sabar ya.

Mama Dara : (Masih menangis)

Ke esokan paginya Dara sudah siuman.

Dara : Mamah…

Mama : Dara… akhirnya kamu sadar juga nak

Dara : Aku kenapa mah? Aku ada dimana?

Mama : Kamu di rumah sakit nak

Dara : Memangnya Dara kenapa mah?

Mama : Kamu semalam pingsan nak

Dara : Pingsan? Siapa yang bawa aku kesini mah?

Mama : Nak Rafael ra…

Dara : Rafa mah? Terus kata Dokter Dara sakit apa mah?

Mama : ( Menangis)

Dara : Kenapa mamah nangis? Dara kenapa mah… jawab donk mah??